Secara
empiris, banyak orang memanfaatkan daun sukun untuk mengatasi berbagai gangguan
kesehatan. Selain menurunkan kadar kolesterol darah, ada pula yang
menjadikannya sebagai solusi untuk menyelamatkan ginjal. Jika saja saran dari
saudara dan kerabatnya tidak diindahkan, bukan tidak mungkin Arman harus
menjalani cuci darah secara rutin. Bahkan, bisa jadi bapak dua anak ini harus
kehilangan ginjalnya. Rebusan daun sukun yang rutin diminum mampu menyelamatkan
ginjalnya dan menjamin rutinitas hariannya tetap berjalan.
Sebelum rutin
minum ramuan daun sukun yang telah dikeringkan setengah tahun lalu, Arman
mengeluhkan badannya mudah lelah, lesu, dan kesegaran wajahnya jauh berkurang.
la juga tersiksa bila ingin buang air kecil. “Sungguh menyiksa, selain lama,
keluarnya juga sedikit. Nunggunya yang berjam-jam itu benar-benar membuat saya
tersiksa,” ungkapnya.
Hasil
pemeriksaan dokter, kondisi ginjal sebelah kiri Arman termasuk parah. Tak hanya
tersiksa saat buang air kecil, berat badannya juga turun drastis, dari 70 kg
menjadi 55 kg. Kondisi inilah yang memuat Arman mencoba solusi lain. Meski
awalnya muncul keraguan, saran dari saudaranya untuk minum rebusan daun sukun
pun akhirnya dituruti. Ketika itu pria berusia 65 tahun ini merasa sudah mulai
tak tahan lagi dengan derita yang dialami. Untunglah, meski kondisi satu
ginjalnya cukup parah, Arman tidak harus menjalani cuci darah.
Menurut dokter,
tak berfungsinya ginjal terjadi karena beberapa sebab. Diantaranya oleh endapan
batu ginjal, pembesaran prostat, kencing manis, darah tinggi, atau penyakit
imunologi. Dalam kasusnya, gagal ginjal disebabkan pembesaran prostat.
Secara medis,
penurunan fungsi ginjal karena faktor usia pun akan lebih cepat berlangsung
karena pembesaran prostat menyumbat saluran kemih. Seperti kebanyakan
penderita, Arman baru mengeluh setelah fungsi ginjal berkurang 25-30 persen.
Sehari Segelas
Membuat ramuan
rebusan daun sukun, menurut Arman, cukup sederhana dan mudah, yakni dengan
merebus daun sukun yang telah dikeringkan. Air rebusan tersebut diminum setiap
hari satu gelas. Diakui, mula-mula reaksinya belum terasa. Sebulan kemudian
barulah terasa ada perubahan. “Badan mulai terasa lebih fit, lebih segar dan
buang air kecil menjadi makin lancar,” tutur Arman.
Merasa sudah
cocok dengan ramuan tersebut, ia pun meneruskan hingga sampai empat bulan.
Hasilnya cukup bagus, keluhan sakit di pinggang yang dirasa sebelumnya juga
jauh berkurang. Bahkan, hasil pemeriksaan dokter menyatakan, kondisi ginjalnya
sudah jauh lebih baik dan sehat. Meski begitu, ia tetap rajin kontrol ke
dokter, minimal satu atau dua bulan sekali.
Selain baik
untuk ginjal, daun sukun ternyata juga jitu untuk meredam laju kolesterol jahat
dalam darah. Seperti yang dialami oleh Imron. Menurutnya, setelah dua minggu,
daun sukun mampu menurunkan kadar kolesterol darahnya.
Ramuannya sama
dengan untuk ginjal, hanya ditambah bangle. Campuran segenggam daun sukun yang
telah dikeringkan dan bangle diseduh dengan air panas, seperti halnya membuat
teh. Diminum setiap hari sebagai pengganti teh. Hasilnya ternyata cocok untuk
saya, papar pria pengusaha itu. Manfaat daun sukun memang sudah menjadi bagian
dari sejarah pengobatan herbal Indonesia.
Daun sukun
diyakini mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat,
asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu
mengatasi peradangan.
Selain itu,
secara empiris, daun sukun mampu menyelamatkan ginjal yang sakit. Sebuah riset
yang dilakukan LIPI dengan peneliti asal Cina juga mengungkapkan, daun sukun
sangat berguna bagi proses penyembuhan penyakit kardiovaskular.
Bambang Indro
Mardi, ahli tanaman obat sekaligus pengobat alternatif dari Jakarta, mengakui
bahwa daun sukun memiliki beragam manfaat untuk menjaga maupun meningkatkan
kinerja ginjal, sebagai penurun kolesterol, sekaligus cocok untuk menjaga
kesehatan pembuluh darah maupun jantung.
Sejauh ini
banyak orang mengaku merasakan manfaat langsung dari daun sukun, terutama untuk
gangguan ginjal, kolesterol, dan asam urat,” katanya. Artikel lainnya :Sukun
termasuk dalam genus Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies
tanaman berkayu, yang hanya tumbuh di daerah panas dan lembab dikawasan Asia
Tenggara dan kepulauan Pasifik. Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan
kasar, dengan warna hijau muda dan kuning dengan berat sekitar 1,5 - 3 kg. Buah
sukun bisa digunakan untuk bahan pangan. Orang biasa memanfaatkannya untuk
makanan ringan, semisal direbus, digoreng, atau dibuat keripik dan kolak. Ada
juga yang memanfaatkannya sebagai bahan baku tepung dan mi.
Tak banyak orang
yang menanamnya. Selain kurang “menjual”, masyarakat belum begitu tahu manfaat
tanaman tersebut. Sering dijumpai orang menebang pohon tersebut di
pekarangannya, dan menggantinya dengan tanaman lain seperti pisang atau mangga.
Tapi sesungguhnya sukun sangat bermanfaat. Daunnya mempunyai khasiat buat
kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis,
sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan,
masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi
wanita yang baru 8-10 hari melahirkan.
Daun tanaman
tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat,
asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu
mengatasi peradangan. Menyelamatkan Ginjal Ada juga yang menjadikan daun
tersebut sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya
mudah, tapi harus telaten.
Langkah awal,
siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di
dahan. Kemudian cuci bersih pada air mengalir. Selanjutnya dirajang lalu jemur
sampai kering. Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua liter.
Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada
bisa juga memakai panci stainless steel. Masukkan dedaunan kering itu lalu
dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh.
Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi sampai separuh.
Kemudian
saringlah rebusan daun sukun itu. Warna airnya merah, mirip teh. Rasanya agak
pahit. Silakan diminum sampai habis, tak boleh disisakan untuk kesesokan
harinya. Demikian seterusnya. Agar tidak repot bolak-balik mengambil tiga
lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu.
Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar.
Proses
selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan
daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus. Tiap hari ambil
sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa
ditambahkan sedikit madu setiap kali minum.
Jantung Daun
sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya, ambillah satu lembar
daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat
kimia maksimal. Cucilah sampai bersih lalu dijemur hingga kering. Kemudian
rebus sampai mendidih dengan lima gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh.
Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas. Setelah disaring, rebusan
air itu siap diminum dan harus habis tak bisa disisakan untuk esok hari.
Beberapa pakar
obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun. Namun masyarakat sudah
percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang dapat menyembuhkan penyakit jantung
dan ginjal.
Dalam buku
Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor, tanaman ini tidak termuat. Satu-satunya
literatur yang mengungkap efek diuretik dan kardiotonik sukun hanya buku Indian
Medicinal Plants. Itu pun hanya menyangkut buahnya. Apakah bahan kimia yang
dikandungnya itu berkhasiat ? Tentu saja masih perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut oleh pihak-pihak yang terkait, karena memang obat tradisional dari
tanaman dipercaya walaupun awalnya hanya cerita dari mulut ke mulut. Jadi,
penelitian itu amat penting bagi dunia kesehatan.